Artikel
Sejarah Desa
Pada mulanya desa Kawende dirintis oleh beberapa keluarga yang berasal dari desa singkona dan desa Masewe (Sekitar Kecamatan Pamona Selatan). Masing-masing:
1. Kel. B. Yabintowe alias ngkai Tomongajo, berasal dari desa singkona
2. Kel. Santo alias ngkai Samuel asal desa Masewe
3. Kel. Banano alias ngkai Ligi asal desa Singkona
4. Kel. P. Wesida alias ngkai Since asal desa Singkona
5. Kel. Tanteka alias Papa Erli asal desa Singkona
6. Kel. O. Lamintu alias ngkai mono
7. Kel. B. Lapono alias ngkai Ntori
8. Kel. Papa Jami alias ngkai Linggi
Keluarga ini membangun rumah dilokasi kebun kelapa masing-masing yang disebut Dodoha tahun 1926. Pada waktu itu sekitar tahun 1926 di Toala sudah ada kampung yang disebut Porodisa. Warga desanya terdiri dari suku Sangir Talaud yang didatangkan oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan keluarga-keluarga yang mendiami pesisir pantai sekitar muara sungai Kalora yang disebut Tobabang Kalora yang terdiri dari Etnis Kaili.
Desa Porodisa diperintah oleh Kades Papa Mince dan Set Tulung yang ditunjuk langsung oleh raja Poso alias Papa Wongko Talasa. Pada waktu itu sudah berdiri Sekolah Rakyat (SR) yang diasuh oleh Guru D. Bawias. pada tahun 1931 Kawende resmi menjadi desa dengan kepala desa pertama Bapak G. Tanteka/Bonde sekaligus memerintah Dusun Kalora sampai dengan berdirinya desa Kalora. Sekitar tahun 1940 masyarakat desa Porodisa Toala sudah mulai terpencar-pencar. Ada yang pindah kedesa Tambarana, Tumora, Maleali, Kawende, Mauro, Maranda. Setelah desa Porodisa Toala bubar dengan demikian wilayah beralih menjadi desa Kawende. Wilayah itu meliputi gunung Bolowatu sampai dengan anak sungai Ue Bana yang sekarang ini menjadi wilayah dusun Kalora. Pada waktu itu warga dusun Rantelemba terdiri dari etnis Pamona asal Sulawesi selatan dan Lore yang dikumpulkan oleh bapak Herman Parimo.
Di tahun 1966 desa Kawende terdiri dari tiga dusun yakni: dusun Mauro, dusun Kawende dan dusun Rantelemba. Pada tahun 1972 desa Kalora dilanda bencana banjir, sehingga desa Kalora dipindahkan dari tepi pantai kelokasi desa sekarang dan dusun Rantelemba dialihkan menjadi wilayah desa Kalora. Dan pada tahun 1974 desa kawende kembali dibentuk menjadi tiga dusun yaitu dusun Kawende menjadi dusun satu dan dusun dua dan Mauro menjadi dusun tiga sampai sekarang.
Adapun pokok kehidupan masyarakat desa Kawende sebagian besar petani kelapa, Kakao dan Cingkeh serta bercocok tanam Padi, Jagung, dll. Sebagian lagi mencari hasil hutan.
Berikut ini daftar nama Kepala Desa yang pernah memimpin Pemerintahan di desa Kawende:
1. Tahun 1931 – 1960 Alm. Bapak G. Tanteka Bonde
2. Tahun 1960 – 1962 Alm. Bapak M. Bate
3. Tahun 1962 – 1964 Alm. Bapak M. Tantilo
4. Tahun 1964 – 1967 Alm. Bapak H. Tunggai
5. Tahun 1967 – 1968 Alm. Bapak M. Tumengga
6. Tahun 1968 – 1972 Alm. Bapak S. Tamponga
7. Tahun 1972 – 1974 Alm. Bapak M. Bonj`ou
8. Tahun 1974 – 1985 Alm. Bapak ST. Lapono
9. Tahun 1985 – 2002 Alm. Bapak D. Batuki
10. Tahun 2002 – 2007 Bapak Ismail Moteo
11. Tahun 2007 – 2013 Ibu Ever Agustin Poima SE.
12. Tahun 2013 – 2019 Bapak Delfiones Kadoena
13. Tahun 2019 – 2021 Bapak Yekius Taona SH.
14. Tahun 2021 Bulan September-Desember 2021 Ibu Heldis Lehu S.Pd
15. Untuk sekarang Periode 2022 – 2027 Bapak Delfiones KadoenaPada mulanya desa Kawende dirintis oleh beberapa keluarga yang berasal dari desa singkona dan desa Masewe (Sekitar Kecamatan Pamona Selatan). Masing-masing:
1. Kel. B. Yabintowe alias ngkai Tomongajo, berasal dari desa singkona
2. Kel. Santo alias ngkai Samuel asal desa Masewe
3. Kel. Banano alias ngkai Ligi asal desa Singkona
4. Kel. P. Wesida alias ngkai Since asal desa Singkona
5. Kel. Tanteka alias Papa Erli asal desa Singkona
6. Kel. O. Lamintu alias ngkai mono
7. Kel. B. Lapono alias ngkai Ntori
8. Kel. Papa Jami alias ngkai Linggi
Keluarga ini membangun rumah dilokasi kebun kelapa masing-masing yang disebut Dodoha tahun 1926. Pada waktu itu sekitar tahun 1926 di Toala sudah ada kampung yang disebut Porodisa. Warga desanya terdiri dari suku Sangir Talaud yang didatangkan oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan keluarga-keluarga yang mendiami pesisir pantai sekitar muara sungai Kalora yang disebut Tobabang Kalora yang terdiri dari Etnis Kaili.
Desa Porodisa diperintah oleh Kades Papa Mince dan Set Tulung yang ditunjuk langsung oleh raja Poso alias Papa Wongko Talasa. Pada waktu itu sudah berdiri Sekolah Rakyat (SR) yang diasuh oleh Guru D. Bawias. pada tahun 1931 Kawende resmi menjadi desa dengan kepala desa pertama Bapak G. Tanteka/Bonde sekaligus memerintah Dusun Kalora sampai dengan berdirinya desa Kalora. Sekitar tahun 1940 masyarakat desa Porodisa Toala sudah mulai terpencar-pencar. Ada yang pindah kedesa Tambarana, Tumora, Maleali, Kawende, Mauro, Maranda. Setelah desa Porodisa Toala bubar dengan demikian wilayah beralih menjadi desa Kawende. Wilayah itu meliputi gunung Bolowatu sampai dengan anak sungai Ue Bana yang sekarang ini menjadi wilayah dusun Kalora. Pada waktu itu warga dusun Rantelemba terdiri dari etnis Pamona asal Sulawesi selatan dan Lore yang dikumpulkan oleh bapak Herman Parimo.
Di tahun 1966 desa Kawende terdiri dari tiga dusun yakni: dusun Mauro, dusun Kawende dan dusun Rantelemba. Pada tahun 1972 desa Kalora dilanda bencana banjir, sehingga desa Kalora dipindahkan dari tepi pantai kelokasi desa sekarang dan dusun Rantelemba dialihkan menjadi wilayah desa Kalora. Dan pada tahun 1974 desa kawende kembali dibentuk menjadi tiga dusun yaitu dusun Kawende menjadi dusun satu dan dusun dua dan Mauro menjadi dusun tiga sampai sekarang.
Adapun pokok kehidupan masyarakat desa Kawende sebagian besar petani kelapa, Kakao dan Cingkeh serta bercocok tanam Padi, Jagung, dll. Sebagian lagi mencari hasil hutan.
Berikut ini daftar nama Kepala Desa yang pernah memimpin Pemerintahan di desa Kawende:
1. Tahun 1931 – 1960 Alm. Bapak G. Tanteka Bonde
2. Tahun 1960 – 1962 Alm. Bapak M. Bate
3. Tahun 1962 – 1964 Alm. Bapak M. Tantilo
4. Tahun 1964 – 1967 Alm. Bapak H. Tunggai
5. Tahun 1967 – 1968 Alm. Bapak M. Tumengga
6. Tahun 1968 – 1972 Alm. Bapak S. Tamponga
7. Tahun 1972 – 1974 Alm. Bapak M. Bonj`ou
8. Tahun 1974 – 1985 Alm. Bapak ST. Lapono
9. Tahun 1985 – 2002 Alm. Bapak D. Batuki
10. Tahun 2002 – 2007 Bapak Ismail Moteo
11. Tahun 2007 – 2013 Ibu Ever Agustin Poima SE.
12. Tahun 2013 – 2019 Bapak Delfiones Kadoena
13. Tahun 2019 – 2021 Bapak Yekius Taona SH.
14. Tahun 2021 Bulan September-Desember 2021 Ibu Heldis Lehu S.Pd
15. Untuk sekarang Periode 2022 – 2027 Bapak Delfiones Kadoena